Powered By Blogger

Sabtu, 06 Juni 2009

SERIBU SAYANG

Menangisi
Surau kecil di bui
Rapuh tanpa santri
Melepuh diguyur air mata diri
Santri kini dapat dihitung jari
Ustad pun hanya berdiri

Dulu riwayatmu
Begiti satu padu
Tak ada yang runtuh
Semua tumbuh bertiang kukuh
Santri hanya dapat dilihat
Ustad hanya dapat berlipat

Sayang seribu sayang
Keadaan dulu
Tak bisa dihidupi
Keadaan zaman bermimpi




Majalengka
18 Mei 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar